
Chelsea Tetap Bertemu Tim Paling Lemah di 16 Besar Liga Champions – Jorginho dan teman-teman akan mensyukuri takdir mereka, telah 2x drawing set 16 besar diulangi pada Senin malam (13/12). Tetap mereka berjumpa team terlemah yang ada untuk juara Liga Champions 2021 itu.
The Blues akan rayakan peruntungan mereka malam hari ini sesudah kebagian juara Perancis, LOSC Lille, di hasil drawing 16 besar Champions League. Pasukan Thomas Tuhel itu dengan begitu terbebas berjumpa Bayern Munchen (yang kebagian Salburg) atau Real Madrid (berjumpa team Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe).
Sudah diketahui pada drawing 16 besar ini, Bandar Slot Bet Terkecil Chelsea cuman masuk sebagai salah satunya team bukan favorit karena finis ke-2 pada Group H, di bawah Juventus.
Masihkah perlu dikisahkan kenapa Chelsea yang disebut si juara bertahan tahun 2021 ini justru masuk daftar team bukan favorit untuk drawing 16 besar Liga Champions ini?
Link : https://www.strata.com/forums/users/sobatjpslot/
Bisa pekerjaan untuk menang pada matchday paling akhir Group H, pasukan Thomas Tuhel justru ditahan seimbang oleh juara Liga Rusia Zenit Saint-Petersburg dengan score 3-3. Kenapa satu point tidak berhasil memberikan status pucuk group, karena ketika yang serupa Juventus menang 1-0 atas team Swedia, Malmo, raih tiga point dan mendahului the Blues.
Untuk pahami kenapa pertandingan paling akhir itu benar-benar menyebalkan, pasukan Tuhel cuman bungkusukan 1 gol saja sepanjang lima pertandingan Liga Champions Live Casino Online Terbesar awalnya, saat sebelum kecolongan sekalian 3 gol saat si pelatih menukar Edouard Mendy dengan Kepa Arrizabalaga. Jumlah bungkusukan 3 gol itu sama dengan gol kecolongan sejauh 12 laga Eropa awalnya.
Dan gol kecolongan paling akhir kelihatan sebagai sikap yang kurang sabar dan kurang fokus, diciptakan di menit ke-4 injury time. Menunjukkan, entahlah minimnya determinasi atau fokus pada saat paling darurat dalam sebuah laga.
Link: https://159.223.87.221/judi-bola/live-casino/
Tuhel ialah manager Jerman yang bawa PSG ke final Liga Champions 2020, saat sebelum ditaklukkan juara Bundesliga Bayern Munchen. Dengan piala kuping besar telah masuk almari pialanya, bakal ada keinginan besar sekali di bahu bekas pelatih Borussia Dortmund itu untuk lolos lumayan jauh, minimum partai final satu kali lagi.